Memilih Sekolah Terbaik bagi si Buah Hati Sesuai Perkembangannya

Senin, 04 Maret 2019 - 16:14 WIB
Memilih Sekolah Terbaik bagi si Buah Hati Sesuai Perkembangannya
Memilih Sekolah Terbaik bagi si Buah Hati Sesuai Perkembangannya
A A A
MAU menyekolahkan anak tahun ini atau tahun depan? Sekolah negeri, swasta, atau sekolah Islam terpadu? Berbagai pertanyaan tersebut muncul di benak orang tua yang kini tengah sibuk mencarikan sekolah bagi anaknya menjelang tahun ajaran baru. Bagi anak yang baru lulus TK, terkadang orang tua juga bingung, apakah harus menunggu sampai anak berusia tujuh tahun.

Najelaa Shihab, psikolog dan pendidik, mengatakan usia tujuh tahun bukan menjadi patokan bagi anak untuk masuk SD. "Tergantung pada kesiapan anak, ada yang masuk SD usia 6-6,5 tahun. Usia tersebut secara motorik anak sudah siap kemampuan sosialnya juga sudah cukup. Tapi perhatikan juga sekolahnya. Sekolah harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan anak,” katanya dalam acara Listerine Meluncurkan Kampanye Ubah dengan Suara.

Tugas orang tua untuk menemukan tahapan perkembangan anak yang sesuai dengan karakteristik sekolah. Kalau cocok, maka anak di usia enam tahun sudah bisa bersekolah. Najelaa menyarankan orang tua untuk mengenali anaknya agar dapat menentukan sekolah yang terbaik. Bukan hanya menaruh anak di sekolah, lalu urusan pendidikannya beres.

Orang tua tetap harus terlibat aktif dalam mendidik anak di rumah. “Proses pendidikan di rumah akan jauh memengaruhi kesuksesan anak dibandingkan dengan apa yang dilakukan guru. Apalagi guru tiap tahun ajaran berganti,” katanya.

Mengenai serangkaian tes yang harus dilakukan anak sebelum diterima di sekolah yang dituju, Najelaa berpendapat bahwa tes yang diberikan menggambarkan apa yang dianggap penting bagi sekolah. Jadi, kalau tidak lolos tes, bukan berarti anak tidak mampu ataupun belum siap masuk SD.

“Yang harus diperhatikan adalah apakah anak melakukan tes di sekolah yang visi misinya sejalan dengan tujuan pengasuhan kita. Jika tidak, maka nilai-nilai yang ingin disampaikan di rumah dan sekolah berbeda,” sebutnya.

Ia menyambung, sekolah yang terbaik bukan yang paling ngetop atau nilainya terbaik. Melainkan yang dapat mengenali potensi anak. Sekolah yang baik adalah sekolah yang menumbuhkan minat belajar anak. Karena itu ilmu yang didapat di sekolah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak juga tumbuh bukan hanya secara intelektual, juga dalam segala aspek perkembangan.

Pada kesempatan terpisah, psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, kurikulum bagi anak sekolah dasar sebaiknya menerapkan metode yang menyenangkan untuk si anak dan masih menyediakan waktu bermain bagi anak tersebut.

“Kurikulum ini harus bisa memenuhi kebutuhan belajar anak sesuai dengan keunikan/ kebutuhan khusus atau individual differences pada masingmasing anak. Kurikulum ini fleksibel sehingga tiap anak punya peluang untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan minat dan bakatnya. Jadi, tidak melulu selalu harus berhasil di akademis,” terang Vera.

Ia mengingatkan orang tua agar tidak melupakan pentingnya waktu bermain dalam perkembangan anak. Sebab bermain merupakan kebutuhan anak-anak di usia SD sekalipun khususnya bagi anak yang tengah dalam masa peralihan yakni kelas satu SD. Maka itu, tetap harus ada tuntutan waktu untuk bermain yang cukup bagi anak-anak, baik di sekolah maupun di rumah.

Jangan sampai waktu anak habis di sekolah, belum lagi ditambah dengan berbagai les tambahan ataupun les melukis, musik, dan sebagainya yang akhirnya membuat kebutuhan bermain anak menjadi tidak terpenuhi. Orang tua juga tidak perlu memaksakan diri memasukkan anak ke sekolah terpadu yang seakan menjamin masa depan anak cerah.

Sebab menurut psikolog yang tergabung di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia ini, hingga kini belum ada penelitian mengenai kualitas lulusan serta keefektifan antara lulusan sekolah terpadu maupun sekolah reguler. “Karena, ada banyak faktor yang menentukan kualitas lulusan, termasuk faktor pembinaan anak di rumah,” sebutnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6570 seconds (0.1#10.140)